Kamis, 04 Mei 2017

Definisi bentuk organisasi menurut beberapa para ahli manajemen



Definisi Bentuk Organisasi Menurut Beberapa Para Ahli Manajemen




Menurut beberapa pakar ahli terdapat beberapa pengertian, antara lain:
1.     Stoner mengatakan bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.     James D. Mooney mengemukakan bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.     Chester I. Bernard berpendapat bahwa Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.     Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
5.     Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
6.     Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan Organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
7.     Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
8.     James D Mooney berpendapat bahwa (Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose) atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
9.     Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
10.                        Paul Preston & Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).
11.                        RosenZweig mengatakan bahwa Sistem sosial yaitu orang-orang dalam kelompok, Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama.
12.                        Pfiffner & Sherwood mengatakan bahwa Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis.

Jadi Organisasi merupakan suatu system atau wadah untuk mengadakan sebuah perkumpulan  secara kelompok  sehingga didalamnya terdapat suatu hubungan timbal balik dan bekerja sama secara rasional, sistematis, dan terkontrol demi mencapai suatu tujuan tertentu dengan pola tertentu.
Berikut di bawah ini terdapat bentuk-bentuk organisasi menurut para ahli manajemen, yaitu:
1.     Organisasi lini atau garis
Bentuk organisasi ini dicetuskan oleh Henry Fayol. Menurutnya organisasi lini adalah bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Organisasi ini sering disebut organisasi militer. Jadi bentuk organisasi lini ini pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi sehingga hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung dengan satu garis wewenang. Biasanya organisasi lini ini memiliki jumlah karyawan yang sedikit sehingga kedisiplinan dari atasan dan masing-masing bawahan masih dapat dijaga dan di control dengan mudah. Organisasi lini ini biasanya terdapat pada organisasi kecil. Contohnya, perbengkelan, kedai nasi, warteg, rukun tetangga. Adapula keuntungan dari organisasi lini ini, yaitu:
·        Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
·        Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara.
·        Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
·        Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
·        Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur karena pemimpin langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Adapula kelemahan dari organisasi lini ini, yaitu:
·        Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
·        Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan karena dipegang sendiri.
·        Kecenderungan sikap otoriter dari pimpinan.
·        Terbatasnya pegawai untuk berkembang.
·        Organisasi bergantung pada satu orang yaitu pimpinan.

2.     Organisasi lini dan staf
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, komando tetap dipertahankan oleh pimpinan namun dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff. Tugas staff ini member masukan, saran dan informasi yang dibutuhkan. Bentuk organisasi ini memiliki hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung, pemilik modal tetap menjadi pimpinan tertinggi namun di bantu oleh staff. Organisasi ini memiliki jumlah karyawan yang banyak dan bersifat komplek, serta adanya spesialisasi. Adapun keuntungan menggunakan bentuk organisasi lini dan staff ini yaitu:
·        Adanya tugas yang jelas antara pimpinan, staff dan pelaksana.
·        Tipe organisasi ini dapat fleksibel karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
·        Koordinasi mudah dilakukan karena ada pembagian tugas yang jelas.
·        Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi karena pembagian tugasnya jelas dan sesuai dengan spesialisasinya.
·        Bakat pegawai dapt berkembang sesuai dengan spesialisasinya
Adapun kelemahan dari bentuk organisasi ini, yaitu:
·        Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan masukan.
·        Solidaritas pegawai kurang karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
·        Sering terjadi persaingan tidak sehat karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksnakannyalah yang terpenting.
·        Penggunaan staff ahli dapat menambah beban biaya yang besar.
·        Terdapat perbedaan interprestasi antara orang lini dan staff dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3.     Organisasi fungsional
Organisasi ini diciptakan oleh Frederick W. Taylor. Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh. Organisasi ini harus membagi tugas dan pekerjaan secara tegas dan jelas, bawahan pun akan menerima perintah dari beberapa atasan, target pekerjaanpun harus jelas dan asti. Pengawasan dalam bentuk organisasi ini ketat, dan penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan menggunakan organisasi ini adalah:
·        Para pegawai bekerja sesuai keterampilannya masing-masing.
·        Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
·        Solidaritas, loyalitas dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi ini cukup tinggi
·        Pembidangan tugas menjadi jelas
·        Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
Kekurangan organisasi fungsional yaitu:
·        Pekerjaan seringkali sangat membosankan
·        Sulit mengadakan perpindahan karyawan dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
·        Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

4.     Organisasi lini dan fungsional
Bentuk organisasi ini memiliki wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melasanaan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandangkan tingkatan. Bentuk organisasi ini terdapat spesialisasi yang maksimal, tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas poko dan tugas-tugas yang bersifat bantuan, dan tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja.
Keuntungan organisasi ini adalah:
·        Solidaritas tinggi.
·        Disiplin tinggi.
·        Produktivitas tinggi karena spesialisasi dilaksanaan maksimal.
·        Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Kekurangan organisasi lini dan fungsional adalah:
·        Kurang fleksibel.
·        Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
·        Spesialisasi memberikan kejenuhan.



5.     Organisasi lini, fungsional dan staff
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional. Organisasi ini merupakan organisasi besar dan jumlah karyawannya banyak. Dan karyawannya pun mempunyai unsure karyawan pokok yaitu karyawan dengan tugas pokok (line personal), karyawan dengan tugas bantuan (staff personal), karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6.     Organisasi komite
Organisasi ini merupakan tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan secara kolektif. Bentuk organisasi ini terdiri dari excecutive committee yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini dan staff commite yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staff. Organisasi ini memiliki asas musyawarah yang sangat ditonjolkan, organisasinya besar dan struktur tida sederhana, biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, dan niaga.
Kelebihan dari bentuk organisasi ini yaitu:
·        Pelaksanaan pengambilan keputusan berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
·        Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
Kekurangan organisasi ini yaitu:
·        Proses pengambilan eputusan sangat lambat.
·        Biaya operasional rutin sangat tinggi.
·        Kalau ada masalah seringkali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar