SEJARAH
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Sejarah Pengembangan Organisasi ditunjukkan oleh
lima latar belakang
1. Pelatihan
laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari
organisasi.
2. Umpan
balik survei, antara individu saling bekerja sama.
3. Riset
tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
4. Produktivitas
dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji
sebelumnya.
5. Perubahan
strategik.
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat
hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi
klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
Teori
Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3 aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori
Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian
Kerja yang jelas.
2. Hirarki
wewenang yang dirumuskan secara baik.
3. Program
rasional dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Sistem
prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5. Sistem
aturan yang mencakup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6. Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal.
Teori
Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
– Pembagian Kerja / Division of Work
– Wewenang dan Tanggung jawab
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan pengarahan
– Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
– Balas jasa
– Sentralisasi
– Rantai scalar
– Aturan
– Keadilan
– Kelanggengan personalia
– Inisiatif
– Semangat korps
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
– Pembagian Kerja / Division of Work
– Wewenang dan Tanggung jawab
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan pengarahan
– Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
– Balas jasa
– Sentralisasi
– Rantai scalar
– Aturan
– Keadilan
– Kelanggengan personalia
– Inisiatif
– Semangat korps
Manajemen
Ilmiah
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
·
Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek
dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang
kerja yang ilmiah dan benar.
·
Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan
pengembangan para karyawan secara ilmiah.
·
Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan
dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
·
Untuk mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu
dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya
menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat unsure
pokok yang selalu muncul, yaitu:
·
System Kegiatan yang terkoordinasi.
·
Kelompok orang.
·
Kerjasama.
·
Kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya
suatu organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi pokok, yaitu:
·
Kekuasaan
·
Saling melayani
·
Doktrin
·
Disiplin
Teori
Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
·
Partisipa
·
Perluasan kerja
·
Manajemen bottom-up
Teori
Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
N Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.
N Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
M Komunikasi
M Konsep keseimbangan
M Proses pengambilan keputusan
Tujuan Perkembangan Organisasi:
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
N Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal.
N Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
M Komunikasi
M Konsep keseimbangan
M Proses pengambilan keputusan
Tujuan Perkembangan Organisasi:
1. Menciptakan
keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
organisasi.
2. Menciptakan
kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan
keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Merupakan
semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri.
mengendalikan diri.
Karakteristik
Pengembangan Organisasi
Karakteristik organisasi adalah perilaku dan
tingkah laku suatu badan / institusi terhadap kondisi yang ada diluar institusi
itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia bisnisnya selalu
fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga
orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri.
Jadi semua mengarah kepada mutu yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis
sebelumnya.
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :
1. Keputusan
yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan
strategi
yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas
berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki sasaran jelas
berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Diterapkan
pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya
adalah
menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3. Menerima
intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di
luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan
misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah
organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4. Kolaborasi
maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan
yang akan terjadi.
yang akan terjadi.
5. Teori
sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan
secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu
hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6. Mengutamakan
potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7. Interaksi
dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8. Pendekatan
Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
Organisasi
Masa Depan
Setiap organisasi pasti akan menghadapi persaingan
yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial,
yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Sebuah
organisasi pada hakekatnya dibangun oleh sekumpulan orang-orang dengan tujuan
bersama, bukan tujuan yang sama.
Dalam organisasi (baik organisasi perusahaan maupun
nonperusahaan) yang dipentingkan ketika pertama kali berdiri adalah arahannya.
Mau kemana orang-orang yang di dalam organisasi itu. Dengan kata lain apa
tujuannya. Jika dalam horizon waktu yang lebih lama, apa visinya. Jadi, bukan
penekanan pada organisasi seperti apa yang akan dibangun pertama kali.
Tren ke masa depan di dalam pengelolaan organisasi
salah satunya adalah adanya konsep Lean organisasi. Jika memasuki era milenium
banyak sekali konsep lean di dunia manufaktur, maka sekarang sudah banyak juga
yang membahas mengenai konsep lean organization. Dasar filosofisnya hampir sama
dengan lean manufacturing. Yakni mengacu pada efisiensi dan efektivitas
pengelolaan organisasian. Hemat dan cermat. Katakanlah tingkat koordinasi dalam
sebuah organisasi yang memerlukan banyak middle management, maka jika sekiranya
malah membebani informasi yang akan disampaikan ke atas, posisi middle
management dapat dihapus perlahan.
Konsep lain yang menjadi ideologi organisasi di
masa depan adalah organisasi virtual. Tantangan dunia di masa depan mengarah ke
hal tersebut. Yakni dunia maya yang penuh komunitas industri (cyberspace
industrial community). Virtual tidak sama dengan fatamorgana. Jika virtual
adalah sesuatu yang tidak berbentuk (Organisasi tidak berbentuk / OTB) dan
menghasilkan sebuah kegunaan. Sedangkan fatamorgana adalah sesuatu yang tidak
berbentuk tetapi tidak nyata. Salah satu contoh yang sudah ada dalam konsep
organisasi virtual adalah situs rajapresentasi dot kom. Situs penyedia
presentasi dari buku-buku referensi sesuai keinginan pelanggan. Di situ hanya
ada satu bagian saja yang merangkap sebagai pemasaran, administrator,
penerjemah, sekaligus direktur. Dan bisa dikatakan organisasi raja presentasi
tanpa kantor nyata. Sehingga virtual tetapi hasil nyatanya ada.
Apa yang akan terjadi di masa yang lebih mendatang
lagi, dengan berbagai macam teknologi komunikasi dan informasi? Jawabannya
adalah organisasi yang bersifat Plug and play. Organisasi bisa mengarah kepada
komunitas maya. Dan organisasi tersebut bisa dibilang sangat ringan, sehingga
ke depan, banyak organisasi induk yang punya anak cabang bermacam-macam
organisasi kecil yang menempel. Jika setelah selesai fungsinya, organanisasi
dapat bubar. Dan dalam waktu singkat pula dapat mengumpul lagi untuk
menjalankan sebuah fungsi. Lalu seperti apakah lagi contoh konkretnya di masa
mendatang? Kita tunggu jawabannya bersama.
SUMBER :
http://agatamanggalap.blogspot.com/2012/04/33-sejarah-perkembangan-organisasi.html
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/perkembangan-pandangan-baru-tentang.html
http://panksgatsred.blogspot.com/2009/12/sejarah-perkembangan-organisasi.html
SUMBER :
http://agatamanggalap.blogspot.com/2012/04/33-sejarah-perkembangan-organisasi.html
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/perkembangan-pandangan-baru-tentang.html
http://panksgatsred.blogspot.com/2009/12/sejarah-perkembangan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar