Selasa, 18 Oktober 2016

MANAJEMEN BY OBJECTIVES



Manajemen by objectives (MBO)



Pengertian MBO (Management By Objectives) atau sering disingkat dengan MBO adalah pendekatan sistematis dan terorganisir yang menekankan pada pencapaian sasaran organisasi. Dalam jangka panjang, penerapan MBO ini memungkinkan manajemen untuk mengubah pola pikir organisasi menjadi lebih berorientasi pada hasil.

Sistem MBO Formal

Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang efektif:
1.   Komitmen pada Program MBO yang efektif mensyaratkan komitmen pada manajer disetiap tingkatan-tingkatan organisai terhadap suatu pencapaian tujuan pribadi dan organisai serta program MBO.
2.     Penetapan tujuan manajemen puncak.
Program perencanaan efektif dimulai dari manajer puncak yang menetapkan tujuan pendahuluan atau dasar setelah melakukan konsultasi dengan para anggota lainnya.
3.     Tujuan-tujuan perseorangan.
Setiap manajer dan bawahan harus merumuskan tanggung jawab dalam jabatan mereka secara jelas agar dapat membantu karyawan memahami dengan jelas apa yang diharapkan agar tujuan dapat tercapai.
4.     Partisipasi.
Sebagai pedoman umum, semakin besar partisipasi bawahan maka kemungkinan tercapainya tujuan akan semakin besar.
5.  Otonomi dalam implementasi rencana. Setelah tujuan ditetapkan dan disetujui, maka seorang manager bebas mengimplementasikan dan mengembangkan program-program dalam hal pencapaian tujuan tanpa adanya campur tangan serta batasan-batasan dari atasan langsung
6.     Peninjauan kembali prestasi manajer dan bawahan bertemu secara periodik untuk meinjau kembali hasil atau pencapaian dalam hal mencapai tujuan.

Tahap pelaksanaan MBO

Untuk pelaksanaan MBO, maka di butuhkan tahapan-tahapan sebagai berikut :
·        Tahap Persiapan, dimana menyiapkan dokumen-dokumen serta data-data yang diperlukan.
·        Tahap Penyusunan, dimana menjabarkan tugas pokok dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi, agar seluruhnya terintegrasi mencapai visi dan misi yang dicanangkan oleh perusahaan. Merumuskan keadaan sekarang untuk membantu identifikasi dan antisipasi masalah atau hambatan serta kemudahan-kemudahan.
·        Tahap Pelaksanaan, dimana pelaksanaan seluruh kegiatan dan fungsi manajemen secara menyeluruh seperti pengorganisasian, pengarahan, pemberian semangat dan motivasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
·        Tahap Pengendalian, Monitor, Evaluasi dan Penyesuaian, dimana bertujuan tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana stratejik ( Renstra ) melalui kegiatan keseluruhan dalam perusahaan.

Tujuan penerapan MBO

Menciptakan sinergi mulai dari struktur organisasi terbawah hingga teratas, untuk mencapai target perusahaan. ( Company Strategic Goal )Mekanisme penetapan Objective dan Goal  melalui persetujuan appraiser secara bertingkat dari struktur bawah sampai atas.
1.     Memperbesar Tingkat validitas penilaian, yang akan meminimalkan bias penilaian dan meningkatkan fairness ( rasa keadilan )
2.      Monitoring kinerja individu menjadi lebih efektiv
3.  Kontribusi individu terhadap pencapaian target dalam suatu bagian  lebih terukur, sehingga perencanaan pengembangan SDM lebih akurat, detail, dan spesifik.
4.      Meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap Management
5.    Memberikan kejelasan jenjang karir & kompetisi antar karyawan unutk menjadi yang terbaik.
6.      Meningkatkan produktivitas pekerja
7.      Meningkatkan kinerja organisasi perusahaan
8.      Meningkatkan daya saing perusahaan
9.      Meningkatkan profit margin perusahaan
10.  Alat yang efektif untuk melakukan Revolusi ( perubahan dengan relative cepat dan memaksa ) Struktural , Mental dan Budaya kerja karayawan.

Kelebihan dan Kekurangan MBO

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Tosi dan Carrol, mereka melakukan suatu survei terhadap para manajer dan kemudian mengemukakan kelebihan-kelebihan penerapan program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut:
  • Memungkinkan para individu dapat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
  • Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan suatu tujuan dan sasaran.
  • Memperbaiki komunikasi antara seorang manajer dengan bawahan.
  • Individu dapat mengetahui sasaran organisasinya.
  • Membuat proses manajemen lebih wajar dengan memusatkan pada pencapaian tujuan/
Dari hasil penelitian di atas, sudah dapat disimpulkan bahwa MBO memiliki manfaat positif bagi organisasi maupun individu. Khusus bagi individu, mereka akan merasakan suatu keterlibatan langsung dan pengertian terhadap sasaran organisasi, disamping itu mereka juga dapat mengetahui bahwa kinerja mereka dapat dinilai atas suatu pencapaian sasaran dimana mereka sendiri telah berktontribusi dalam penetapannya. Sehingga besar kemungkinan para individu akan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan penuh kemauaan  dan keberhasilan. Sehingga keuntungan individu ini akan secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positid bagi perusahaan.

Penerapan MBO tentu saja tidak berarti bahwa organisai telah bebas dari segala masalah. Penyebab terjadinya masalah pada umumnya berasal dari para bawahan yang cukup sulit diatasi karena menyangkut masalah status, kenaikan jabatan dan gaji bahkan tidak jarang yang menyebabkan ketegangan serta kebencian. Hampir semua masalah ini merupakan persoalan yang berulang-ulang dihadapi organisasi, baik mereka yang menerapkan program MBO maupun yang tidak menerapkannya. Berikut kelemahan dari MBO:

1.     Proses negosiasi serta pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.  Adanya kecenderungan seorang karyawan untuk memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan kerjanya, sehingga hilangnya kerjasama team yang dapat berpengaruh terhadap produktifitas organisasi.
3.      Cenderung gagal bila tidak ada komitmen berkelanjutan dari manajemen puncak.
Pada kategori ini meliputi beberapa masalah penting yang harus dikendalikan agar program MBO sukses, yaitu:
1.      Gaya dan dukungan manajemen.
2.      Penyesuaian dan perubahan.
3.      Keterampila-keterampilan antar pribadi.
4.      Diskripsi jabatan.
5.      Penetapan dan pengkoordinasian tujuan.
6.      Pengawasan metode pencapaian tujuan.
7.      Konflik antara kreativitas dan MBO
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar