Senin, 12 Juni 2017

Menjelaskan bagaimana perubahan terhadap kebijaksanaan strategi dan taktis beserta contohnya



Menjelaskan bagaimana perubahan terhadap kebijaksanaan strategi dan taktis beserta contohnya

Indosat didirikan pada 20 November 1967. Didirikan sebagai perusahaan modal asing oleh pemerintah Indonesia dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero), perusahaan ini mulai beroperasi pada September 1969 sebagai perusahaan komersil penyedia jasa sambungan langsung internasional (IDD). Perusahaan ini membangun, memindahkan, dan melakukan kaidah operasional sebuah organisasi telekomunikasi internasional (International Telecommunications Satellite Organization) disingkat Intelsat, untuk mengakses Intelstat lain (satelit) yang berada di Samudra Hindia dengan durasi kesepakatan 20 tahun hingga 1987. Sebagai konsorsium global organisasi satelit komunikasi, intelstat memiliki dan mengoperasikan beberapa satelit-satelit komunikasi.

   Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada akhir tahun 2008 saham pemerintah Indonesia tinggal 14,3 persen saja, dan sebanyak 65 persen dikuasai oleh QTel.

   Karena sebagian besar kepemilikan Indosat dikuasai oleh pemodal asing QTel (Pemerintah Qatar), maka berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 penyelenggaraan jaringan telekomunikasi untuk jaringan bergerak baik seluler maupun satelit, kepemilikan modal asing dibatasi 65 persen. Sementara untuk jaringan tetap berbasis kabel maupun berbasis radio, dengan teknologi circuit switched atau packet switched, modal asing dibatasi maksimal 49 persen. Pada tahun 2008 Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar menegaskan bahwa Indosat diwajibkan melepas lisensi telepon tetap miliknya (fixedline dan wirelessline) jika Qatar Telecom (Qtel) berkeras menambah sahamnya melebihi 49%. Hingga bulan Maret 2011 Indosat belum melepas StarOne, sementara Telkom menyatakan tertarik untuk mengakusisi StarOne yang memiliki ijin untuk telepon tetap, SLJJ, dan SLI ini.

Jelaskan Perubahab Terhadap Strategi dan Taktis pada Perusahaan Strategi perusahaan:
  1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker. 
  2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan 
  3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi PT.indosat.

Taktik pada Perusahaan dengan Menggunakan Teknik sebagai berikut :
  1.      Teknik Gantt chart and Gantt Milestone chart
Teknik ini diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada dasarnya pembuatan jadwal dilakukan dengan dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan kurun waktu dan sumbu vertical untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaan. Langkah-langkah penyusunan Gantt chart adalah :
  • Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan pada bagan. 
  • Mengidentifikasi urutan-urutan logis (dapat juga secara kronologis) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. 
  • Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing kegiatan.  
  • Membuat konsep penjadwalan pada bagan. 
  • Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan. 
  • Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua orang yang terlibat.  
  • Melakukan revisi dan koreksi apabila perlu.

Kelebihan teknik ini adalah bahwa rencana ini dapat dibuat secara sederhana, mudah menghitung waktu dan mencantumkan dalam bagan, mudah dibaca, dan dapat langsung dipakai untuk pemantauan kegiatan. Sedangkan kekurangan teknik ini adalah bahwa cara ini terlalu sederhana jika proyeknya dianggap besar, perkiraan pencapaian kegiatan sulit dilihat, kegiatan-kegitannya sulit digambarkan, indicator-indikator pada kegiatan yang kritis sulit diketahui, hubungan antara kegiatan tidak terlihat, sulit mengecek ketepatan pelaksanaannya, tidak mencerminkan distribbusi beban dan biaya kegiatan, dan sulit diubah jika terjadi perkembangan-perkembangan baru.
Teknik Gantt Milestone chart adalah penjadwalan yang merupakan perbaikan dari Gantt chart, yaitu dengan menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran (Milestone). Penambahan itu adalah adanya kegiatan awal, kegiatan antara, dan kegiatan akhir. Kelebihannya kegiatan kritis dapat diperllihatkan.

  2.      Teknik PERT and NWP

PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik perencanaan yang dikembangkan oleh Booz, Allen, dan Hamilton pada tahun 1958. Dalam teknik ini ada tiga hal penting yang mendasarinya, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengendalian. NWP (Network Planning) adalah hasil dari pengembangan PERT. Kelebihan dari NWP adalah memasukkan unsur keterangan kapan suatu kegiatan dimulai dan berakhir.

  3.      Teknik PKT, PIP, dan APP


Teknik PKT (Pola Kerja Terpadu) adalah teknik pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan lankah perencanaan kerja secara komprehensif yang dapat memberikan kepastian kegiatan dan tanggung jawab, baik secara individual maupun kelompok dalam pelaksaan suatu kegiatan. Proses analisisnya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap penentuan masalah, tahap pengembangan dan penetapan sasaran, tahap pengembangan dan pemilihan alterbatif, serta tahap penyusunan rencana kerja terinci serta paket kerjanya.
Teknik PIP (Performance Improvement Planning) adalah teknik perencanaan guna menentukan strategi serta langkah-langkah kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan melalui analisis terhadap kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja perusahaan.


Teknik APP (Analisis Persoalan Potensial) adalah teknik yang digunakan untuk mengamankan rencana atau program yang telah disusun sedemikian rupa.

Kamis, 08 Juni 2017

menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi dengan menggunkan rumus J.E Walters



Menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi dengan menggunakan rumus J.E WALTERS

Menurut J.E Walters dalam suatu orgaisasi dapat dicari beberapa jumlah arus tata hubungan yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan komunikasi terus bertambah. Sebagai gambaran lihat pada gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas jelas terdapat 4 orang pejabat yang kabag I, kabag II, kabag III dan kepala biro, sehingga kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.      Komunikasi antara kepala biro dengan masing-masing kabag secara dua arah (A B ) sejumlah 6 arah komunikasi
2.      Komunikasi antara masing-masing kabag baik antara kabag I  dengan kabag II, maupun kabag I dengan kabag III atau kabag II dengan kabag III secara dua arah kmunikasi.
3.      Dari komunikasi yang terbentuk antara kepala biro dengan kabag maupun antara sesama kabag menjadi sebanyak 12 arus tata hubungan komunikasi.
Adapun menurut J.E Walters, jumlah arus tata hubungan tersebut bisa dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
R = N ( N – 1 )
Dimana:           R adalah relathionship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
                        N adalah number yaitu jumlah, artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi
jadi rumus tersebut diatas menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus hubungan yang ada dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dikalikan jumlah tersebut dikurangi satu.
Sebagai contohnya dapat dilihat pada gambar diatas
Pada gamvar diatas bisa diketahui bahwa jumlah orang yang ada dalam organisasi adalah 4 orang sehingga jumlah arus tata hubungannya adalah sebagai berikut:

                        R = 4 ( 4 – 1 )
                        = 4 * 3
                        = 12
Dari hasil relathionship yang terjadi tersebut diatas menunjukan bahwa penambahan setiap anggota organisasi akan mengakibatkan penambahan arus tata hubungan ( komunikasi ) dalam suatu organisasi. Adapun dengan adanya tata hubungan yang terjadi dalam suatu organisasi inilah yang merupakan faktor intern dari suatu organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut menyebabkan organisasi tersebut bersifat dinamis dalam arti selalu berkembang mengikuti perubahan anggita organisasi maupun perubahan lingkumgan organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstern.
Jadi arus hubungan timbal balik yang ada pada suatu organisasi menunjukan adanya komunikas ( interaksi ) sesama anggota organisasi, Bik untuk mengadakan komunikasi dalam arti memberikan perintah dari atasan, memberikan keterangan yang harus dimengerti karyawan maupun komuniaksi dalam arti laporan dari hasil prestasi karyawan.