Macam-macam komunikasi
yag dapat terjadi dalam organisasi
Menurut Pace and Fules, terdapat beberapa jenis
komunikasi terarah dalam komunikasi organisasi, sebagai berikut :
1.
Komunikasi Atasan ke Bawahan (Downward communication)
Yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a. Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b. Penjelasan
dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
rationale)
c. Penyampaian
informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and
practices)
d. Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian
informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): Metode Penulisan, Metode
Lisan, Metode Tulisan diikuti Lisan, dan Metode Lisan diikuti Tulisan.
2. Komunikasi Bawahan ke
Atasan (Upward Communication)
Yaitu komunikasi yang terjadi
ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus
komunikasi dari bawah ke atas ini adalah sebagai penyampaian informasi tentang
pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan, penyampaian informasi mengenai
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan, penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan
dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi ke atas menjadi
terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer
organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat
sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2.
Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4.
Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang
disampaikan pegawai.
3.
Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication)
Yaitu komunikasi yang
berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah untuk memperbaiki
koordinasi tugas, upaya pemecahan masalah, saling berbagi informasi, upaya
pemecahan konflik, dan upaya membina hubungan melalui kegiatan bersama.
4.
Komunikasi Lintas Saluran (Interline
Communication)
Yaitu tindak komunikasi untuk
berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya
paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab
mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi
lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu
berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi
untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
Ada dua kondisi yang harus
dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:
1.
Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi
melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung
2.
Setiap pegawai yang terlibat dalam
komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada
atasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar