Kamis, 08 Juni 2017

menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi dengan menggunkan rumus J.E Walters



Menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi dengan menggunakan rumus J.E WALTERS

Menurut J.E Walters dalam suatu orgaisasi dapat dicari beberapa jumlah arus tata hubungan yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan komunikasi terus bertambah. Sebagai gambaran lihat pada gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas jelas terdapat 4 orang pejabat yang kabag I, kabag II, kabag III dan kepala biro, sehingga kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.      Komunikasi antara kepala biro dengan masing-masing kabag secara dua arah (A B ) sejumlah 6 arah komunikasi
2.      Komunikasi antara masing-masing kabag baik antara kabag I  dengan kabag II, maupun kabag I dengan kabag III atau kabag II dengan kabag III secara dua arah kmunikasi.
3.      Dari komunikasi yang terbentuk antara kepala biro dengan kabag maupun antara sesama kabag menjadi sebanyak 12 arus tata hubungan komunikasi.
Adapun menurut J.E Walters, jumlah arus tata hubungan tersebut bisa dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
R = N ( N – 1 )
Dimana:           R adalah relathionship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
                        N adalah number yaitu jumlah, artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam organisasi
jadi rumus tersebut diatas menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus hubungan yang ada dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dikalikan jumlah tersebut dikurangi satu.
Sebagai contohnya dapat dilihat pada gambar diatas
Pada gamvar diatas bisa diketahui bahwa jumlah orang yang ada dalam organisasi adalah 4 orang sehingga jumlah arus tata hubungannya adalah sebagai berikut:

                        R = 4 ( 4 – 1 )
                        = 4 * 3
                        = 12
Dari hasil relathionship yang terjadi tersebut diatas menunjukan bahwa penambahan setiap anggota organisasi akan mengakibatkan penambahan arus tata hubungan ( komunikasi ) dalam suatu organisasi. Adapun dengan adanya tata hubungan yang terjadi dalam suatu organisasi inilah yang merupakan faktor intern dari suatu organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut menyebabkan organisasi tersebut bersifat dinamis dalam arti selalu berkembang mengikuti perubahan anggita organisasi maupun perubahan lingkumgan organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstern.
Jadi arus hubungan timbal balik yang ada pada suatu organisasi menunjukan adanya komunikas ( interaksi ) sesama anggota organisasi, Bik untuk mengadakan komunikasi dalam arti memberikan perintah dari atasan, memberikan keterangan yang harus dimengerti karyawan maupun komuniaksi dalam arti laporan dari hasil prestasi karyawan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar