Menghitung jumlah arus tata
hubungan yang ada dalam organisasi dengan menggunakan rumus J.E WALTERS
Menurut
J.E Walters dalam suatu orgaisasi dapat dicari beberapa jumlah arus tata hubungan
yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan komunikasi terus
bertambah. Sebagai gambaran lihat pada gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas
jelas terdapat 4 orang pejabat yang kabag I, kabag II, kabag III dan kepala
biro, sehingga kemungkinan komunikasi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi antara kepala biro dengan
masing-masing kabag secara dua arah (A B ) sejumlah 6 arah komunikasi
2.
Komunikasi antara masing-masing kabag
baik antara kabag I dengan kabag II,
maupun kabag I dengan kabag III atau kabag II dengan kabag III secara dua arah
kmunikasi.
3.
Dari komunikasi yang terbentuk antara
kepala biro dengan kabag maupun antara sesama kabag menjadi sebanyak 12 arus
tata hubungan komunikasi.
Adapun menurut J.E
Walters, jumlah arus tata hubungan tersebut bisa dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
R
= N ( N – 1 )
Dimana:
R adalah relathionship yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai
akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
N adalah number yaitu jumlah, artinya jumlah orang yang ada dalam
organisasi atau jumlah organisasi atau bisa juga jumlah unit kerja dalam
organisasi
jadi
rumus tersebut diatas menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus
hubungan yang ada dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang-orang yang
ada dalam organisasi dikalikan jumlah tersebut dikurangi satu.
Sebagai
contohnya dapat dilihat pada gambar diatas
Pada gamvar diatas bisa
diketahui bahwa jumlah orang yang ada dalam organisasi adalah 4 orang sehingga
jumlah arus tata hubungannya adalah sebagai berikut:
R = 4 ( 4 – 1 )
= 4 * 3
= 12
Dari
hasil relathionship yang terjadi tersebut diatas menunjukan bahwa penambahan
setiap anggota organisasi akan mengakibatkan penambahan arus tata hubungan (
komunikasi ) dalam suatu organisasi. Adapun dengan adanya tata hubungan yang
terjadi dalam suatu organisasi inilah yang merupakan faktor intern dari suatu
organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut menyebabkan organisasi tersebut
bersifat dinamis dalam arti selalu berkembang mengikuti perubahan anggita
organisasi maupun perubahan lingkumgan organisasi baik yang bersifat intern
maupun ekstern.
Jadi
arus hubungan timbal balik yang ada pada suatu organisasi menunjukan adanya
komunikas ( interaksi ) sesama anggota organisasi, Bik untuk mengadakan
komunikasi dalam arti memberikan perintah dari atasan, memberikan keterangan
yang harus dimengerti karyawan maupun komuniaksi dalam arti laporan dari hasil
prestasi karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar